Replanting Sawit Tahap II Bengkulu Utara Sudah Bergulir, Kebun Karet Bertumbangan.

0
315

Djitoe online, Bengkulu Utara – Bergulirnya program Replanting Sawit khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara, masih banyak menyisakan problema, baik itu internal kelompok tani maupun problema yang lainnya, dimana selama ini dari berbagai sudut menyatakan dan berkoar-koar replanting sawit di Bengkulu Utara sukses.

Seiring berjalan, replanting sawit saat ini sudah memasuki tahap kedua dan menenggelamkan semua persoalan-persoalan di tahap pertama, yang dibuatĀ  seolah tak bergeming dan seakan-akan semua berjalan sesuai prosedur dan di klaim sukses.

Salah satu kelompok tani penerima program replanting sawit tahap kedua tahun 2019, ketika ditemui awak media Djitoe.online di kediamannya kamis siang (15/8/19), membenarkan bahwasannya poktan nya penerima pogram replanting sawit tahap kedua dengan luasan lahan 99 Ha.

“Benar adanya, bahwa poktan kami mendapat program replanting sawit, luasan lahan yang kami miliki berjumlah 99 Ha,” terang Ketua Poktan.

Ketika dikonfirmasi terkait mekanisme bagaimna tata kelola dana, ketua poktan tersebut mengatakan semua sesuai dengan RAB yang ada dalam setiap tahapannya, selaku ketua poktan tugasnya hanya mencairkan dana tersebut sesuai dengan apa yang diminta, disinggung kembali mengenai bagaimana mekanisme dalam pembelian bibit, pengadaan alat berat, dan yang lainya, ketua poktan mengatakan tidak begitu mengerti, ia hanya menerima apa yang pihak Dinas Perkebunan Bengkulu utara perintahkan.

“Maaf pak, mengenai mekanisme, sama sekali saya tidak begitu mengerti, saya hanya mengikuti apa yang disuruh oleh pihak Dinas Perkebunan Bengkulu Utara saja, kalau mereka minta bayar bibit, serta membayar jasa alat berat, saya bayar, dan mengenai lain-lain nya, saya tidak pernah di ajak untuk transaksi, baik itu kepada pihak penyedia bibit ataupun dengan pihak pengadaan alat, kami kelompok tani menerima barang itu sudah terkondisi, semua mekanisme di urus oleh orang Dinas Perkebunan, kami kelompok tani hanya mengikuti apa yang sudah ditetapkan,” ucap Ketua Poktan

Dengan luasan lahan 99 Ha tersebut, oleh ketua kelompok tani disampaikan murni replanting sawit, namun ketika diminta untuk menunjukan dimana saja lahan yang sudah selesai tahapan persiapan (mengunakan alat berat), ketua kelompok tani tersebut berdalih, alat sedang tidak bekerja dan juga ada yang rusak.

“Di kelompok tani kami semua murni replanting sawit tidak ada yang lain, ketika diminta untuk tunjukan dimana saja lahan yang sudah di lalui alat berat (tahapan persiapan), beliau mengatakan saat ini alat sedang libur dan yang satunya lagi rusak,” terang nya.

Diketahui, dari informasi masyarakat setempat, saat itu alat berat sedang bekerja di salah satu lahan replanting. Kemudian awak media Djitoe.online mencoba mencari kebenaran apa yang diinformasikan masyarakat tersebut, benar adanya kalau saat itu alat berat jenis exavator dengan merk Volvo sedang bekerja, namun sayangnya, lahan tersebut tidak ditemukan sisa tanaman sawit, malah yang sedang dikerjakan oleh alat berat tersebut adalah kebun karet, yang mana pada saat awak media berbincang dengan pemilik lahan tersebut menyatakan bahwa lahan nya salah satu yang terdaftar dalam replanting sawit 99 Ha tersebut

“Alat berat yang satunya memang rusak, hanya alat ini yang bisa digunakan, luasan yang kami miliki hanya kurang lebih 1,5 Ha, kami mau tukar dari tanaman karet mencoba tanaman sawit, kebetulan sedang ada program replanting sawit, jadi kami ikut program ini,” ungkap pemilik lahan.

Dari data yang terhimpun, diketahui bahwa dengan luasan lahan 99 Ha tersebut tidak semua lahan adalah kebun sawit, diperkirakan lebih dari 65 persen lahan yang ada dikelompok tani tersebut adalah lahan kosong dan lahan bekas kebun karet yang sama sekali tidak ditemukan tanda-tanda adanya sisa atau bekas tanaman sawit. (Robin/TimRed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here