Djitoe online, Bengkulu Utara – Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Hulu Palik Bengkulu Utara, Hameden, warga Desa Taba Padang R Kecamatan Hulu Palik, di buat kaget bukan kepalang dengan tagihan yang luar biasa, dengan total tagihan Rp. 4 juta an.
“Jujur saya kaget, naiknya kok berlebihan sekali. Pahadal pada saat itu Air milik PDAM tidak mengalir ke konsumen,” ucap Hameden yang dikutip salah satu awak media online, Kamis (23/10/2020).
Bagi dia, besaranya pembayaran tagihan tidak masuk akal, sebab Air PDAM tersebut sejak Tahun 2011 lebih banyak tidak dinikmati alias tidak menggalir. Dengan tagihan seperti tersebut dirinya harus mengocek kantong lebih dalam.
“Waduh,,,? Sepertunya ada yang salah ini, ada apa dengan tagihan kami ini, melunjak luar biasa ini, ini wajib di klarifikasi,” paparnya
Melihat dari jumlah tagihan tersebut, dirinya langsung datangi Kantor PDAM Kecamatan Hulu Palik, kemudian setibanya disana, ternyata bukan dirinya sendiri dalam problem yang sama, puluhan pelanggan lainpun seperti hal tersebut, namun ketika berada di Kantor PDAM Hulu Palik mereka tidak mendapatkan jawaban pasti dan memuaskan, sehingga dirinya dan pelanggan yang lain berencana akan ke PDAM Induk di Kabupaten.
“Kami tidak mendapat jawaban sesuai harapan, maka kami akan segera ke kantor induk PDAM Argamakmur” ungkapnya
Kemudian terpisah, oleh salah satu awak media melalui sambungan selular menghubungi Kepala Cabang PDAM Hulu Palik, Syamsudin Amri mengatakan, dirinya sama sekali tidak mengetahui permasalahan ini secara detil, karena dirinya baru menjabat jabatan tersebut.
“Saya baru tahu pagi ini, ketika para pelanggan ramai mendatangi kantor sini, secara detil mengenai tunggakan pelanggan, saya belum tau pastinya,” ujar Syamsudin.
Bagi Hameden, dengan adanya penghitungan seperti itu akan membuat kami pelanggan merugi. sebagai konsumen kami sangat dirugikan sebab sebagai pelanggan hanya menyiapkan penggunaan air PDAM setiap bulannya tidak sebesar itu.
“Kalau pelayanan seperti ini, pelanggan bisa jantungan, iya kalau punya uang.” pungkasnya(Robin*)