Djitoe online, Bengkulu Tengah – Sengketa lahan pertambangan Batu Bara milik PT. Bara Mega Quantum (BMQ) semakin memanas, diperkirakan berpotensi pada konflik sosial yang berkepanjangan, melihat dari segi tersebut pihak Kepolisian Resor (Polres) Bengkulu Utara secepat nya melakukan tindakan pengamanan, dan hal tersebut oleh pihak Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu memberikan bantuan kekuatan untuk melaksanakan pengamanan lokasi tambang tersebut
Karo Ops Polda Bengkulu, Kombes Pol Dede Alamsyah, S.Ik, menjelaskan, pengamanan yang dilakukan oleh Polda Bengkulu dan Polres Bengkulu Utara, adalah untuk antisipasi dan pencegahan yang bisa menimbulkan konflik dilokasi, terutama konflik sosial antar kedua belah pihak.
“Pengamanan ini hanya untuk mengantisipasi munculnya konflik sosial atas pembelaan kepentingan dari salah satu pihak yang masih dalam sengketa,” ujar Karo Ops
Lanjut Karo Ops, Pihak kepolisian dalam pengamanan tidak memihak, murni menjalankan tugas pengamanan untuk mengantisipasi konflik dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam hal ini Polda Bengkulu dan Polres Bengkulu utara adalah menjalankan tugas pengamanan dan tetap dalam posisi Independen
“Ini tindakan diskreasi dari kepolisian dalam rangka mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi antara kedua belah pihak yang masih sengketa, dan kami tegaskan tidak ada keberpihakan, kami tetap berdiri tegak pada posisi Independen serta murni menjalankan tugas,” terang Dede.
Dalam pengamanan yang dilaksanakan kemarin Senen (19/8/19), Polda Bengkulu, berhasil mengamankan 18 Orang yang merupakan warga Musi Rawas Sumatera Selatan, dan 17 Orang warga lokal, dan disamping mengamankan 35 orang tersebut, pihak Polda Bengkulu juga mengamankan beberapa senjata tajam
“Untuk saat ini, beberapa orang yang kita amankan kemarin, yang disinyalir menduduki lahan tambang tanpa legalitas tersebut, sementara diamankan, dan menjalani pemeriksaan di Polda Bengkulu,” pungkas Kombes Pol Dede Alamsyah, S.Ik.
